Perluas Wawasan dan Teknologi, Program Studi Teknik Sipil Adakan Seminar Nasional 2019.
Perluas Wawasan dan Teknologi, Program Studi Teknik Sipil Adakan Seminar Nasional 2019.
Maret 9, 2019 oleh admin
Para narasumber dan moderator berfoto bersama Dosen Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Perluasan wawasan sangat penting bagi generasi muda penerus bangsa terkhusus untuk para mahasiswa. Teknologi yang terus berkembang harus segera disampaikan kepada mahasiswa supaya familier sebelum terjun di lapangan.
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional memiliki peran strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing suatu bangsa. Hal ini tertera dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan tinggi Pasal 45.
Untuk menunjang hal tersebut, Program Studi Teknik Sipil dan Himpunan Mahasiswa Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakan Seminar Nasional bertemakan “Geoteknik untuk Infrastruktur” sekaligus penandatanganan perpanjangan MOU antara PT. Teknindo Geosistem Unggul dengan UMY yang dilaksanakan pada hari Sabtu (9/3) bertempat di Ruang Amphithearter KH Ibrahim Gedung E7-B Lantai 5 dengan partisipan mahasiswa teknik sipil dari seluruh Indonesia dan tamu undangan.
Seminar Nasional ini menghadirkan pembicara nasional yang pakar dibidang Geoteknik antaranya:
- Ir. Wahyu Kuswanda sebagai CEO PT. Teknindo Geosistem Unggul
- Dandung Sri Harninto, S.T., M.T. sebagai CEO Geoforce Indonesia
- Faruq Candra, S.T. sebagai Project Manager PT. VSL Jaya Indonesia sekaligus Alumni Teknik Sipil UMY
- Dr. Willis Diana, S.T., M.T., sebagai Dosen Teknik Sipil UMY Bidang Geoteknik
Seminar Nasional ini dimoderatori oleh Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yaitu Prof. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc., Ph.D.(Eng.) yang juga dibidang Geoteknik dan Dr. Noor Mahmudah, ST., M.Eng., Ph.D.
Di awal materi oleh Ir. Wahyu Kuswanda memberikan pengajaran dan informasi mengenai perbaikan-perbaikan tanah sesuai dengan SNI yang berlaku. Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa apabila tanah lunak dengan daya dukung yang rendah, maka memerlukan adanya perbaikan pada tanah.
Dalam materinya, Ir. Wahyu Kuswanda menjelaskan tentang “Perbaikan Tanah Metode Vacuum Preloading Pembangunan Infrastuktur Transportasi di Indonesia” antaralain, metode perbaikan tanah lunak, prinsip metode vacuum preloading, perancangan vacuum preloading, pelaksanaan vacuum preloading, dan evaluasi kinerja vacuum preloading.
Dengan pengalaman pekerjaan yang beliau punya, beliau memaparkan tentang kondisi tanah dasar jalan pantura jawa, lokasi lapisan tanah lunak dan tanah gambut di Indonesia, serta kondisi geoteknik Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Pada perancangan vacuum preloading ia menjelaskan tantang interpretasi parameter tanah dasar, perancangan pembebanan, perancangan timbunan tanah, perancangan drainase vertikal, perancangan drainase horisontal, dan perancangan instrumen geoteknik.
Pemateri ke dua Dandung Sri Harninto, S.T., M.T. mengatakan bahwa para mahasiswa tidak harus ber IPK tinggi, namun harus meningkatkan soft skill. Menurutnya, bagi seorang Engineer harus bisa merubah “mengapa” menjadi “bagaimana” agar menjadi sebuah prestasi yang bisa dibanggakan. Selain itu, ia juga memaparkan materi tentang “General Geotechnical Ground Improvement and Soil Reinforcement”.
Dalam presentasinya, beliau menjelaskan tentang apa itu sedimen, tanah residu, tanah endapan, apa saja yang termasuk butiran kasar, dan klasifikasi batu.
Pemateri ke tiga DR. Willis Diana, S.T., M.T. menyampaikan materi tentang tanah ekpansif. dimana beliau menjelasakan jika potensi pembengkakan dari tanah ekspansif tertahan oleh tekanan overburden atau beban lainnya dan akan menghasilkan sebuah perlawanan yang disebut sebagai pembekakkan tekanan. Selain itu, dilakukan pembahasan lebih dalam mengenai infrastruktur seperti pelat fondasi, perkerasan (jalan raya dan dinding basement), dan pipa terdampak tekanan pembengkakan tanah yang luas sehingga mengakibatkan kerusakan yang luas.
Dalam materinya, beliau menjelaskan mengenai metode identifikasi yang digunakan untuk mempelajari potensi besar tanah ekspansif umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu pengukuran sifat fisik tanah (Batas Atterberg, pembengkakan bebas, dan perubahan volume potensial) dan pengukuran sifat mineral dan kimia tanah (kandungan tanah liat, kapasitas pertukaran kation, dan luas permukaan spesifik).
Pemateri terakhir adalah Faruq Candra, S.T. melalui pengalamannya melakukan sharing & caring dengan mahasiswa. Beliau menjelaskan mengenai “kemana kita setelah lulus kuliah?”. Beliau juga mengatakan bahwa “saya merindukan alumni UMY yang punya ciri khas, sebagai contoh : Lulusan Teknik Sipil UMY pasti bahasa inggris nya bagus atau pasti bisa khut’bah Jum’at ( bagi yang putera )”.
Selaku Project Manager, beliau juga berbagi informasi mengenai pengembangan infrastruktur di Indonesia yang diantaranya adalah jalur kereta api kecepatan tinggi, MRT, dan jalan tol. Perlu diketahui, kondisi geologis di Indonesia adalah tanah lunak yang tersebar pada rute jalan tol dan jalur kereta api kecepatan tinggi. Sedangkan penanggulangan yang saat ini dilakukan berupa jalan layang untuk menghindari banjir dan penurunan tanah di area dengan fondasi tanah lunak.
Dengan Seminar Nasional 2019 ini diharapkan mampu membuka minda mahasiswa untuk mengetahui pekerjaan bidang geoteknik lebih luas, siap menghadapi dunia kerja dan memotifasi diri sendiri agar lebih baik dalam proses pembelajaran.
Ketua Himpunan Mahasiswa Sipil Fakutas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memberikan plakat kepada narasumber Faruq Candra, S.T.