PERENCANAAN RENOVASI MUSHOLLA SEKOLAH

July 25, 2017, oleh: Editor

PERENCANAAN RENOVASI MUSHOLLA SEKOLAH
SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH MRISI TIRTONIRMOLO, KASIHAN
BANTUL, YOGYAKARTA
Awal tahun 2017, tim yang diketuai oleh Emil adly ST.,M.Eng, dan beranggotakan Nursetiawan ST.,MT.,Ph.D, Surya Budi Lesmana ST.,M.T, Wahyu Widodo ST.,MT, Wilis Diana  ST.,MT, Yoga Aprianto Harsoyo ST.,MT, Seplika Yadi ST .,M.Eng dan Yunita Furi A S.PD.I.,M. PD.I. melaksanakan pengabdian berupa perencanaan dan  pelaksanaan renovasi mushola yang ada di sekolah Dasar Muhammadiyah RT 10 Dusun Mrisi. Kegiatan Pengabdian ini disambut baik oleh yayasan, komite, guru, serta orangtua murid dan masyarakat sehingga bisa berjalan lancar berkat kerjasama yang baik dengan pihak Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Mrisi adalah sebuah desa yang terletak di bagian selatan kecamatan Kasihan, BantulDaerah Istimewa Yogyakarta.
Posisi Dusun tampak dalam Gambar 1. Yang berbatasan dengan :
– Sebelah barat berbatasan dengan Dusun Gunung Sempu
– Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Bantul
– Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Ringroad Selatan
– Sebelah selatan berbatasan dengan Desa wisata Kasongan.

Gambar 1. Peta Lokasi Dusun Mrisi , Tirtonirmolo Kasihan Kabupaten Bantul, yogyakarta
Secara umum dunia Pendidikan Indonesia dihadapkan pada tiga tantangan besar yaitu: tuntutan untuk mempertahankan hasil-hasil pembangunan pendidikan yang telah dicapai, peningaktan terhadap ekses iklim globalisasi, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan otonomi daerah. Disamping itu pendidikan nasional juga masih dihadapkan pada beberapa permasalahan lain yang menonjol yaitu, masih rendahnya pemerataan untuk memperoleh pendidikan, masih rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan dan masih lemahnya manajemen pendidikan.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh SD Muhammadiyah Mrisi adalah melengkapi dan meningkatkan fasilitas  berupa musholla untuk mendukung kegiatan dan hubungan antara sang pencipta. Sementara ini gedung yang ada di sekolah mengalamani beberapa kondisi seperti: belum di pasang plafon dan cat sudah usang dan bocor
Renovasi ini  bertujuan agar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dapat berjalan dengan baik dan lancar. Dan menimbulkan gairah belajar yang lebih tinggi.

                          (a)                                                                                         

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
(b)
Gambar 2 a&b . Kondisi plafon dan dinding mushola sekolah yang rusak akibat air hujan

                                  (c)                                                                   
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
(d)
                                      Gambar 1c&d. Plafon belum terpasang
 
Perencanaan meliputi pekerjaan perbaikan atap genteng, pemasangan plafon dan pengecatan.
A. Perbaikan atap genteng
Dilihat dari kondisi saat ini, terdapat dua titik dimana plafon menjadi rusak akibat rembesan air. Ini adalah indikasi bahwa atap genteng yang berada diatasnya dalam keadaan posisi yang tidak sempurna ataupun rusak.
B. Pemasangan Plafon
Penggantian  plafon di musholla sekolah sebanyak beberapa titik. Sedangkan musholla sisi luar harus dipasang plafon karena kondisi saat ini plafon memang belum ada. Luas area pmasangan plafon di Mushola adalah  5 x 6,30 meter.
Maksud pemasangan plafon antara lain sebagai penutup rangka atap, penutup berbagai macam instalasi, sebagai insulator panas, tempat menyembunyikan lampu, melindungi ruangan dari benda asing dan hewan.
Dengan dipasangnya plafon maka fungsi ruang akan bisa dimanfaatkan dengan maksimal musholla menjadi bersih dan indah
C. Pengecatan
Dinding hasil rembesan air akan terlihat seperti gambar 1.2 b diatas. Pemilihan jenis cat yang sesuai untuk dinding yang cendrung bisa di resapi air adalah pilihan yang tepat untuk mencegah kerusakan cat dinding menjadi lebih luas.  Selain itu juga warna yang telah usang akan membuat kondisi musholla akan lebih terlihat lebih buruk.
D. Pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Renovasi musholla sekolah yang akan dilaksanakan selanjutnya dibuat Rencana anggaran Biaya, dengan memperhatikan prinsip ketersediaan alat, bahan dan tenaga kerja, yaitu:
– Bahan bangunan dibeli dari toko material milik warga setempat, sehingga diperoleh harga yang bersaing dengan harga pasar. Selain itu, diperoleh kemudahan dalam pembayaran, sehingga pekerjaan tidak terhambat oleh bahan bangunan yang belum tersedia.
– Pembangunan dilaksanakan dengan menggunakan tukang dari daerah setempat sehingga biaya tenaga tukang juga bersaing dengan tukang yang   ada di luar.
Dengan prinsip di atas, dihasilkan RAB senilai Rp. 6.970.000,00 (enam juta sembilan ratus tujuhpuluh ribu rupiah)
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini akan lebih sempurna apabila dilanjutkan dengan pengawasan dalam pelaksanaan renovasi, agar diperoleh hasil perbaikan  yang sesuai dengan perencanaan. Dan diharapkan siswa bisa menggunakan musholla ungtuk berbagai macam kegiatan dan ibadah.