KKL REGIONAL 2 TAHUN 2018
KKL REGIONAL 2 TAHUN 2018
Himpunan Mahasiswa Sipil, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan Kuliah Kunjungan Lapangan (KKL) yang merupakan wadah bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu dan mengenal keadaan di suatu Lapangan Proyek dalam ilmu Teknik Sipil pada tanggal 26 April 2018.
Diselenggarakan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) Tingkat Regional 2 untuk angkatan 2017 yang merupakan rangkaian kegiatan tahunan dari serangkaian program kerja yang dilaksanakan oleh Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berkunjung ke 3 tempat yakni Dinas Perhubungan DIY, Jembatan Bantar, dan Waduk Sermo.
Kunjungan pertama Dinas Perhubungan DIY.
Dinas Perhubungan DIY bertugas mengatur segala urusan transportasi dan perhubungan. Bapak Bagas Seno Aji ATD , MT selaku Kepala Seksi Manajemen Lalu Lintas memperkenalkan manajemen lalu lintas yang ada di Yogyakarta. Unsur manajemen yang ia beri kepada peserta ada empat yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling atau sering disebut dengan POAC. Beliau juga menyampaikan tentang permasalahan transportasi di perkotaan antara lain kemacetan lalu lintas, kurangnya lahan parkir, dan penggunaan kendaraan pribadi lebih banyak daripada angkutan umum.
Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai Area Traffic Control System yang memantau pergerakan lalu lintas di DIY. Beliau memaparkan bahwa CCTV yang tersebar hampir di 71 wilayah di DIY di monitoring di tempat ini. Kualitas dari kamera CCTV nya pun sudah baik karena saat di zoom kualitas gambar tidak akan pecah dan wajah pengguna kendaraan maupun pejalan kaki bisa terlihat dengan jelas. Tetapi, rekaman yang terekam dalam kamera hanya akan tersimpan selama satu bulan saja dan setelah itu rekaman akan tertumpuk lalu terhapus karena digantikan dengan rekaman yang baru.
Gambar 1. Bunga rampai
Gambar 2. Penyampaian materi oleh Bpk. Bagas Seno Aji ATD , MT
Kunjungan kedua Jembatan Bantar
Jembatan Bantar Tiga menghubungkan Kecamatan Sedayu, Bantul dengan Kecamatan Sentolo, Kulon Progo. Jembatan Bantar Tiga juga menghungkan Jalan Raya Jogja – Wates – Purworejo dibangun partama kali pada 1984. Jembatan Bantar Tiga terdiri dari 3 jembatan, yang salah saunya masih berfungsi. Meskipun, 2 dari 3 jembatan sudah tidak digunakan lagi namun kita dapat melihat stuktur jembtan yang masih terlihat jelas. Pada kesempatan kali ini mahasiswa/i mendapatkan informasi mengenai tumpuan roll dan sendi rangka serta gelagar pada jembatan, yang sebelumnya telah dipelajari di mata kuliah statika.
Gambar 3. Tumpuan pada jembatan
Gambar 4. Foto bersama
Kunjungan ke Waduk Sermo.
Waduk Sermo adalah bendungan buatan yang berada di wilayah Sermo, Kulon Progo, D.I.Yogyakarta yang dibangun sewaktu pemerintahan Soeharto yang di resmikan pada tanggal 9 November 1996. Dengan masa perencanaan selama 50 tahun, bersistem menyuplai air dan tidak dijadikan sebagai PLTA. Bapak Anung selaku pemateri menyampaikan bahwa Waduk ini memiliki tinggi 60 m dan lebar 190 m, kapasitas tampungan air sebanyak 25 juta m³, dan fasilitas untuk PDAM hanya 150 liter / detik, dengan tipe urugan batu yang isinya adalah tanah lempung. Dengan tipe ini cocok dengan kondisi geologi di daerah bendungan dan dengan urugan batu ini lebih flexible ketika gempa karena bendungan akan elastis dan tidak mudah retak. Penanganannya pun lebih mudah dari pada menggunakan beton. Hulu dari bendungan ini yaitu dari sungai Bengkok, Lurung, dan Krancah. Sungai yang di bendung yaitu sungai Krancah, dan di hulu dibangun checkdam atau pengendali sedimentasi. Pada bendungan ini juga memiliki bangunan pelengkap yaitu intake tower sebagai sistem operasi dan pelimpah tipe bebas tanpa pintu.
Gambar 5. Intake tower
Gambar 6. Foto bersama