Kuliah Pakar Perdana berhasil dilaksanakan oleh Program Studi Teknik Sipil pada Sabtu, 15 Oktober 2016, bertempat di Stadium General F1 Lantai 2 dengan peserta kurang lebih 120 orang mahasiswa dan juga dihadiri oleh beberapa Dosen Teknik Sipil.  Bidang Hidrologi sebagai pembuka kuliah pakar kali ini mengangkat tema Sabo Dam Sebagai Bangunan Pengendali Sedimen Pada Daerah Vulkanik.

Pemateri pada kulaih pakar perdana ini adalah Ir. Joko Cahyono, Dipl. HE yang merupakan Co-Team Leader Urgent Disaster Reduction Project for Mount Merapi and Lower Progo River Area II. Pada kesempatan ini beliau ditemani oleh rekannya yaitu Tjahjanto Triatmodjo, S.T., MT yang merupakan alumni Teknik Sipil di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta serta di moderatori oleh Puji Harsanto ST., M.T.,Ph.D.

Bapak Joko Cahyono menjelaskan istilah Sabo berasal dari bahasa Jepang. Kata Sa berarti material sedimen (batu, kerikil, dan pasir) dan Kata Bo berarti pengendali. Secara umum Sabo merupakan bangunan dam atau bangunan dengan pelimpas yang dibangun untuk mencegah bahaya banjir lahar.bercerita awal mulanya dibangun Sabo Dam karena di daerah Yogyakarta ini terdapat Gunung yang masih aktif, yaitu Gunung Merapi. Ketika Gunung Merapi itu meletus mengeluarkan piiroklastik dengan material material lava yang terjadi pada 2004 dan 2010.

Menurut Bapak Joko Cahyono, “Kita membangun Sabo Dam harus memperhatikan kondisi lingkungan disekitar, contohnya saja kelestarian ikan di daerah aliran Sabo Dam.” Karena terdapat bermacam ekosistem yang berada disekitar lokasi pembangunan Sabo Dam yang harus tetap terjaga dan diembangkan.

Diharapkan dengan dengan kuliah pakar perdana ini akan bisa memperkenalkan Sabo Dam kepada peserta seminar dan menambah pengetahuan baru serta membuka peluang kepada mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Lapangan dan Kerja Praktek di Sabo Dam Merapi.