Sejalan dengan meningkatnya intensitas gerakan dakwah yang dilaksanakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tanggeran, Sruweng, Kebumen, Jawa Tengah, maka pengurus ranting di bawah pimpinan Bapak Supriyono merencanakan membangun gedung aula pertemuan. Area rencana gedung pertemuan adalah tanah wakaf dari warga setempat dan lokasi tidak berada pada tepi jalan, sehingga langkah awal dalam pembangunan adalah pembuatan akses jalan masuk. Jalan masuk direncanakan dengan lebar 3 m dan dengan talud kiri dan kanan (sebagai fondasi urugan pasir sungai).Talud atau fondasi jalan ini menggunakan bahan genteng yang tidak layak jual (cacat produksi) tapi kondisi masih bagus. Bahan genteng seperti ini sudah umum digunakan masyarakat untuk bahan fondasi. Karena di Kebumen material batu sulit didapat. Untuk mengetahui apakah bahan genteng layak secara teknis, maka pada PKM ini salah satu kegiatannya adalah menguji kekuatan genteng yang dibandingkan dengan fondasi umumnya, yaitu batu kali. Hasilnya, mortar dengan limbah genteng mempunyai kuat tekan lebih dibanding mortar dengan batu kali. Kegiatan pengujian ini di seminarkan pada WEBINAR ABDIMAS 3 UMY pada tanggal 11 November 2020.(penulis-Puji Harsanto, Nursetiawan).