Tim Dosen Prodi Teknik Sipil UMY mengabdi untuk Pengurangan Risiko Bencana di Huntap Dongkelsari
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tim dosen teknik sipil kali ini menunjukkan peran nyata Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dalam kegiatan pengurangan risiko bencana (PRB) terutama di daerah hunian tetap (huntap) Dongkelsari yang terletak di dusun Gungan Srondokan, desa Wukirsari kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman DIY. Huntap Dongkelsari merupakan rumah relokasi warga yang menjadi korban erupsi Merapi 2010 yang terletak 15 km dari puncak Merapi.
Dalam kegiatan yang dilakukan pada bulan Februari 2017 ini, tim pengabdian yang terdiri dari dosen Restu faizah ST.,M.T., M.Heri Zulfiar ST.,M.T., Pinta Astuti St.,M.Eng, dan Hakas Prayuda ST.,M.Eng di bantu oleh mahasiswa untuk menyusun SOP (Standard Operating Procedure) tanggap bencana berbasis keluarga, peta kerentanan dan peta denah rumah warga beserta jalur evakuasi.
Restu Faizah, selaku ketua Tim mengatakan bahwa kegiatan disambut baik oleh warga, sehingga timnya tidak mengalami kesulitan ketika melakukan pendataan dan pengukuran di lapangan. Hasil dari pengabdian berupa dokumen SOP dan poster jalur evakuasi dan kerentanan yang sudah disahkan oleh bapak Totok Hartanto (Kepala Dusun Gungan) kini terpampang di Museum Dokumenter, rumah warga, masjid, pos ronda, dan fasilitas umum lainnya di wilayah Huntap Dongkelsari. Dengan adanya jalur evakuasi ini, diharapkan warga huntap tidak akan kesulitan menentukan arah penelamatan diri ketika terjadi bencana erupsi merapi. Warga juga dibekali dengan peta kerentanan, sehingga mereka mengetahui kategori kerentanan rumah dan keluarganya.
Restu menegaskan bahwa kegiatan pengabdian serupa insya Allah akan dilaksanakan di tempat-tempat lain yang termasuk daerah rawan bencana, sebagai bentuk kepedulian akademisi dalam kegiatan Pengurangan Risiko Bencana.

Gambar: pengesahan dokumen SOP oleh bapak kepala dusun Gungan

Gambar pemasangan peta denah di pos ronda

Gambar peta kerentanan dan jalur evakuasi di museum