Rahmad Afriansya, Menang Proposal Penelitian karena “Gabut”

March 20, 2021, oleh: superadmin

Rahmad Afriansya, atau akrab dipanggil Ryan adalah seorang mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berhasil menyabet Juara 2 dalam ajang Lomba Proposal Penelitian Mahasiswa PT. Hutama Karya Aston pada Januari 2021 kemarin. Ia bersama rekannya, Evelyn tergabung dalam Tim Pesut FAF menjadi salah satu di antara tiga tim lainnya yang didanai untuk melakukan penelitian oleh PT. Hutama Karya Aston sebesar empat juta rupiah.

“Ya, karena gabut aja sebenarnya. Jadi ngisi kekosongan jam. Selain itu memang sudah terbiasa dan sering ikut kompetisi serup, kurang lebih sepuluh kali. Mencari rezeki juga salah satu motivasinya,” ungkap Ryan.

Penelitian yang diusulkan oleh Ryan kali ini memiliki fokus pada perkembangan material beton dengan konsep green material berupa aplikasi dari limbah sisa PLTU (fly ash batu bara) dan abu sekam padi yang digunakan sebagai material pengganti semen. Ia mengambil isu ini dikarenakan secara penelitian sekam padi mengandung silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran penyusunan beton, meningkatkan workability, dan filter penyusun beton. Ryan mengatakan bahwa produk silika di pasaran saat ini hanya berfokus dari hasil pertambangan dan memiliki harga yang reelatif mahal. Padahal jika dilihat, peluang dari abu sekam padi juga menjanjikan.

“Ya secara ketersediaan sekam padi masih belum termanfaatkan dengan maksimal di Indonesia. Ini menjadi PR buat negara ini karena produksi padi di Indonesia sangat besar mencapai 50 juta ton per tahun dengan limbah bentuk sekam padi mencapai 20-30%. Jadi, secara regulasi maupun pemanfaatan harus diatur oleh pemerintah maupun swasta,” ungkapnya.

Menyabet gelar Juara dua dalam ajang Lomba Proposal Penelitian Mahasiswa tentu membutuhkan waktu persiapan yang matang. Ryan memulai penyusunan proposal sejak Desember 2020 kemarin yang kemudian melakukan final presentation pada Januari 2021 dan dinyatakan sebagai juara 2. Langkahnya tak berhenti di sana, Ryan harus melakukan penelitian sesuai dengan isi proposalnya selama tiga bulan terhitung sejak Januari 2021 hingga saat ini. Nantinya, hasil penelitian tersebut akan dipublikasikan dalam bentuk jurnal ilmiah.

Tak hanya menjadi mahasiswa yang hobi mengikuti kompetisi, Ryan tercatat pernah tergabung sebagai asisten laboraturium pada 2018 hingga 2019. Kemudian ia bergabung dengan Tim PKM Ranger UMY pada Februari 2021 hingga saat ini. Meskipun ia menempuh pendidikan di salah satu fakultas dengan label tingkat praktikum atau tugas yang telatif banyak, namun ini tak membuatnya kehilangan arah. Baginya, semua tergantung kepada individu yang menjalani.

“Sebenarnya tugas kuliah itu sama saja. Memang setiap individu saja yang berbeda untuk time management. Intinya ya, sebenarnya bisa dilakukan dengan cepat asal dikerjakan dengan ASAP bukan nunggu deadline,” tutup Ryan. (Sraii)