Peningkatan Pemahaman Fikih Kewanitaan: Teori dan Praktik Thaharah
Kegiatan yang bertajuk ‘Peningkatan Pemahaman Fikih Kewanitaan: Teori dan Praktik Thaharah’ ini diselenggarakan atas kerja sama antara tim pengabdian masyarakat oleh beberapa dosen Prodi Teknik Sipil UMY dan Pengurus PCNA Cabang Ngawen Klaten. Kegiatan ini dinamakan Kajian Ilmiah Islam dan Keputrian dengan tema Teori dan Praktik Thaharah bagi Wanita. Kajian tersebut dilaksanakan secara luring pada Hari Minggu, 30 Januari 2022 di Masjid Ash-Shodiqul Wa’di dusun Kalongan Ngawen Klaten. Materi disampaikan seorang seorang penceramah muda alumni Pendidikan Ulama Majelis Tarjih Muhammadiyah sekaligus seorang penyuluh Agama Islam KUA Kasihan Bantul, yaitu Ustadzah Nurun Nisaa Baihaqi, S.Th.I.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Ketua PCNA, yaitu Saudari Ofik Anggraini, S.SOs.I. dan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ustadzah Nurun Nisaa Baihaqi, S.Th.I. dan dilanjutkan dengan praktik bersama yang dicontohkan langsung oleh pemateri. Peserta sangat antusias mengikuti jalannya acara sampai akhir yang ditandai dengan tanya jawab dan diskusi yang cukup banyak dan beragam.
Thaharah menurut Muhammadiyah merupakan salah satu ibadah dengan tujuan untuk membersihkan diri secara ruhiyah dan badaniyah. Untuk menyucikan ruhiyah dilakukan dengan tauhid dan amal shalih. Sementara, penyucian badaniyah dilakukan dengan thaharah (tayamum, wudhu, dan mandi). Thaharah merupakan ibadah yang ketentuannya dan tata caranya telah ditentukan oleh Allah dan dicontohkan langsung oleh Rasulullah Saw. Sebelum mengenal pelaksanaan ibadah thaharah, kaum putri perlu mengenal jenis-jenis hadas dan najis serta bagaimana cara penyuciannya. Dalam pelaksanaannya ibadah thaharah bagi kaum putri tidak jauh berbeda dengan kaum laki-laki. Thaharah pertama adalah wudhu. Tata cara wudhu secara berurutan adalah sebagai berikut: 1) niat dengan basmallah, 2) membasuh dua telapak tangan, 3) berkumur-kumur, 4) menghirup air ke hidung kemudian mengeluarkannya, 5) membasuh muka, 6) membasuh dua tangan sampai siku, 7) mengusap kepala dan telinga, 8) membasuh dua kaki sampai dengan dua mata kaki, 9) mengucap doa setelah wudhu. Thaharah kedua adalah mandi besar (mandi junub). Secara berurutan, tata cara mandi junub yakni sebagai berikut: 1) niat dengan mengucap basmalah, 2) membasuh dua telapak tangan, 3) mencuci kemaluan, 4) wudlu, 5) mencuci kepala, 6) membasuh tubuh, 7) mencuci kaki. Thaharah ketiga adalah tayamum. Secara berurutan tata cara tayamum sebagai berikut: 1) niat dengan mengucap basmalah, 2) menepuk/meletakkan dua telapak tangan ke tanah atau tempat/media suci yang berdebu, 3) meniup dua telapak tangan, 4) mengusap muka, 5) mengusap dua punggung telapak tangan.
Berita terkini
- Evaluasi Dosen Oleh Mahasiswa TA 2023/2024
- Informasi PKKM 2024
- UMY Gaet Praktisi Internasional untuk Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa Teknik Sipil
- UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN MAHASISWA TEKNIK SIPIL PADA BIDANG GEOTEKNIK DENGAN KULIAH PAKAR 1
- Kajian Islam 1 Himpunan Mahasiswa Sipil UMY: Membahas Kenakalan Remaja dan Pergaulan Bebas
- Laboratorium Teknik Sipil UMY Tingkatkan Kompetensi Laboran dalam Pengujian Kualitas Air untuk Dukung Proyek Konstruksi Berkelanjutan
- Mahasiswa Teknik Sipil UMY Tingkatkan Kompetensi melalui Program Praktisi Mengajar Internasional
Kategori
- AKADEMIK
- BERITA
- Blog
- Bookkeeping
- Buku
- FASILITAS
- FORUM DISKUSI TS STRUKTUR
- Headline
- INFO PRAKTIKUM
- Jurnal
- Kegiatan
- Kegiatan Mahasiswa
- KEMAHASISWAAN
- Liputan
- Mahasiswa
- marsbahis
- Organisasi Mahasiswa
- PENELITIAN & PENGABDIAN
- PENGUMUMAN
- Penmaru
- PKKM
- PUBLIKASI
- Seminar
- TUGAS AKHIR
- Uncategorized
- Uncategorized @id