Kenalkan Inovasi Dunia Teknik Berbasis Nilai Islam, HMS UMY Gelar Seminar

April 13, 2021, oleh: superadmin

Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (HMS UMY) menggelar agenda seminar islam bertajuk “Peran Teknik Sipil Terhadap Pertumbuha Ekonomi Bangsa dalam Sudut Pandang Islam” pada Sabtu (10/4) pagi. Kegiatan ini dilakukan secara daring melalui aplikasi ZOOM Meeting dan Youtube dan dihadiri oleh 110 peserta.

Muhammad Fikri Permana selaku penanggung jawab kegiatan ini mengatakan bahwa tujuan utama diadakannya seminar adalah menambah pengetahuan terhadap ilmu keteknikan dan keislaman. Sasaran utama peserta adalah masyarakat umum, khususnya mahasiswa UMY. Menurutnya, materi ini tidak hanya menarik dikalangan orang yang berkecimpung di dunia keteknikan, namun juga bagi mereka yang masih awam sekalipun.

Seminar islam kali ini menghadirkan Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM selaku Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Pemateri sendiri merupakan salah satu guru besar di bidang teknik, meskipun background nya adalah Teknik Mesin. Namun hal ini tak serta merta membuat jauh dari tema yang ditentukan.

“Kami memilih Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPM untuk pemateri, meskipun beliau bukan dari Teknik Sipil namun beliau berasal dari instansi teknik dan memiliki pemahaman mengenai keislaman yang mumpuni. Sehingga diharapkan mampu membawakan tema yang telah ditentukan dengan baik. Kami dari HMS juga ingin memberikan pandangan bahwa kegiatan Seminar Islam ini bukan hanya untuk keteknik sipilan saja, karena seperti kita tahu pemateri berasal dari teknik mesin,” ungkap Muhammad Fikri.

Kegiatan Seminar Islam ini memang baru dilaksanakan selama dua kali dalam dua tahun terakhir dan direncanakan akan menjadi agenda tahunan bagi Himpunan Mahasiswa Teknik Sipil sendiri. Muhammad Fikri mengatakan bahwa hal ini dilakukan mengingat masih banyak masyarakat yang memiliki pemahaman dan pandangan yang keliru terhadap mahasiswa Teknik. Masih banyak masyarakat yang menilai bahwa mahasiswa Teknik cenderung nakal dan tidak taat terhadap agama. Oleh karenanya, hal ini perlu diluruskan melalui aksi-aksi nyata, salah satunya kegiatan seperti ini.

Antusiasme peserta Seminar Islam kali ini dinilai cukup aktif, bahkan di detik terakhir kegiatan ini dilakukan masih ada peserta yang mendaftar. Sesi tanya jawab yang diberikanpun berlangsung secara interaktif. Meski mencapai jumlah peserta 110 orang, namun panitia berharap nantinya ketika kegiatan serupa dilaksanakan, jumlah peserta mampu bertambah. (Sraii)